Tuesday, November 30, 2010

Taman Kota: Meningkatkan Kualitas Lingkungan Kota


‘’Kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, sosial dan budaya manusia"


KOTA merupakan suatu bentuk ekosistem yang berada di dalam makrokosmos. Ekosistem kota merupakan salah satu bentuk lingkungan buatan (man-made environment). Sedangkan bentuk lain dari lingkungan buatan adalah desa. Disebut lingkungan buatan, karena lingkungan buatan ini terbentuk dari berbagai macam kegiatan (aktifitas) manusia.

Di mana kegiatan manusia tersebut, selain meningkatkan kualitas alam, juga mengakibatkan penurunan kualitas alam (udara, air dan tanah). Peningkatan suhu iklim mikro, banjir serta erosi, merupakan dampak-dampak yang diakibatkan oleh kegiatan manusia yang terjadi di kota-kota besar saat ini. Jika, dampak-dampak tersebut tidak diantisipasi dan ditanggulangi maka akan menjadi dampak kerusakan lingkungan yang permanen terhadap suatu kota. Nampaknya, saat ini banjir merupakan salah satu dampak kerusakan permanen, yang dapat sedang terjadi pada beberapa wilayah kota di Indonesia bahkan di dunia.
Kota merupakan pusat kegiatan ekonomi, sosial dan budaya manusia. Semakin meningkatnya kegiatan kota, terutama kegiatan ekonomi, maka semakin terjadi peningkatan terhadap perpindahan penduduk dari desa ke kota. Kondisi ini, meningkatkan penggunaan lahan kota sebagai lahan ekonomi produktif. Akibatnya, lahan sebagai fungsi lindung (hutan kota, hutan lindung, sempadan sungai) semakin berkurang atau semakin tidak diprioritaskan. Padahal kota merupakan suatu ekosistem, yang harus tetap terjaga keseimbangannya. Di mana kerusakan lingkungan kota yang disebabkan oleh kegiatan manusia harus sama dengan upaya perbaikan kerusakan lingkungan kotanya agar kota tersebut tetap berkelanjutan dalam kondisi yang berkualitas.

Taman kota merupakan suatu bentuk aksi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota. Fungsi taman kota, selain merupakan elemen estetika ruang kota, juga berfungsi sebagai elemen ekologi kota. Sebagai elemen ekologi kota, taman kota berfungsi sebagai penjaga dan pengatur iklim mikro (kota). Vegetasi dalam lahan taman berguna untuk menyerap zat-zat beracun di udara akibat pembakaran dan asap kendaraan bermotor, dan menyerapkan air ke dalam tanah, serta sebagai fasilitas sosial masyarakat.

Fungsi ekologi taman kota inilah yang menjadikan taman kota merupakan elemen penting di dalam keberlanjutan ekosistem perkotaan. Oleh karena itu, bentuk dan jenis vegetasi yang digunakan sangat mempengaruhi keberadaan taman kota sebagai pengatur iklim mikro kota. Jadi tidak sekedar memilih tanaman yang hanya terlihat indah namun tidak bermanfaat bagi peningkatan kualitas lingkungan kota. Tanaman atau vegetasi harus bermanfaat bagi penyerapan bahan-bahan pencemar di udara akibat kegiatan tranportasi kota (misalnya) dan penyerapan air hujan ke dalam tanah. Secara keseluruhan, tanaman di dalam taman kota bermanfaat untuk memperbaiki iklim mikro kota. Manfaat lainnya dari taman kota, adalah memfasilitasi hubungan timbal balik antara manusia satu dengan yang lain (interaksi), di mana taman kota merupakan fasilitas umum tempat berkumpulnya masyarakat kota, untuk saling berinteraksi satu dengan yang lain dan tak kalah pentingnya sebagai sarana bermain bagi anak-anak.

Jadi, taman kota adalah suatu lahan yang berisikan tanaman-tanaman yang bermanfaat bagi ekologi dan estetika perkotaan yang berguna bagi upaya memberlanjutkan ekosistem perkotaan. Taman kota merupakan sarana umum yang ditata (didisain) serta dibentuk untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat kota sebagai sarana sosial tanpa ada diskriminasi (perbedaan suku, relijius, ras).##