Friday, January 20, 2012

Konsep Disain Pintu Gerbang Kota Kotamobagu - Sulawesi Utara

Oleh: Veronica A. Kumurur

Kota Kotamobagu adalah salah satu kota yang berada dibawah wilayah administratif Propinsi Sulawesi Utara dan berjarak lebih kurang 180 Km dari pusat pemerintahan Ibu Kota Provinsi Manado. Kondisi sampai bulan Juni 2010 secara administratif Kota Kotamobagu terbagi kedalam 4 kecamatan dan 32 desa/kelurahan dengan luas wilayah 184,43 Km2 atau 9,92 % dari luas Kabupaten Bolaang Mongondow. Batas-batas kota adalah sebagai berikut: Kecamatan Passi Timur & Passi Barat di sebelah utara; Kecamatan Modayag di sebelah timur; Kecamatan Lolayan di sebelah selatan, dan Kecamatan Passi Barat di sebelah barat.

Secara geografis letak Kota Kotamobagu dikelilingi oleh kabupaten hasil pemekaran yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (induk), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kota Kotamobagu sebelum dimekarkan sudah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Dalam konteks Regional, Kota Kotamobagu merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh produk jasa khususnya diwilayah Bolaang Mongondow raya dan umumnya pada kawasan propinsi Sulawesi Utara. Dengan demikian Kota Kotamobagu harus menyiapkan dirinya menjadi kota Jasa dan pusat pertumbuhan ekonomi yang siap melayani kebutuhan-kebutuhan, even-even nasional/internasional yang akan diselenggarakan di Kota Kotamobagu. Pelayanan yang ekstra bagi pemenuhan kebutuhan warga juga menjadi tuntutan utama karena semakin berkembang dan beragamnya kebutuhan seluruh warga terhadap barang dan jasa. Dengan posisinya yang strategis sebagai salah satu Kota yang diapit oleh empat kabupaten di Bolaang Mongondow Raya serta kondisi alamnya yang relatif lebih nyaman menjadikan kota Kotamobagu menjadi pilihan bagi penduduk dari luar Kotamobagu untuk datang baik keperluan berbelanja ataupun kegiatan dalam pendidikan dan kesehatan

Melihat posisi dan kondisi keberadaan Kota Kotamobagu, maka kota ini perlu penanda kota, salah satunya adalah pintu gerbang masuk kota. Suatu kota idealnya memiliki gerbang sehingga membangun gerbang kota/wilayah merupakan salah satu hal penting bagi identitas suatu kota. Identitas itu dapat berwujud gerbang kota atau gapura yang mempunyai ciri khusus yang menandakan itu sebagai gerbang kota/gapura.

Sementara dari sisi identitas kota, gerbang kota akan menyandang fungsi publik, fungsi rekreatif, dan fungsi informatif. Hal ini karena letak tapak gerbang kota akan merupakan titik batas dan penanda memasuki sebuah kota sehingga alangkah baiknya letak dari tugu batas merupakan tempat istirahat (rest area) terpadu. Ada informasi wisata, ada informasi investasi, hingga ketataruangan yang dikemas menarik. City gate atau pintu gerbang kota/daerah kebanyakan dibangun memiliki keterpaduan dengan fungsi bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya.

Pintu gerbang kota atau disebut juga City Gate merupakan bangunan yang berfungsi sebagai batas wilayah, City gate merupakan bangunan yang merepresentasikan kekhasan kota/daerah itu secara simbolik melalui tulisan atau sculpture yang berornamen yang merepresentasikan identitas kota/daerah itu.

Pada beberapa tahun yang lalu gerbang kota selain berfungsi sebagai batas wilayah juga berfungsi sebagai benteng pertahanan, contohnya seperti di negara Mesir, layaknya sebuah Negara yang memiliki pertahanan militer kuat demi menangkis serangan musuh dari luar, Mesir pun demikian. Kota Kairo yang dijadikan sebagai ibu kota Mesir dari awal berdirinya Negara ini tentunya harus memiliki pertahanan militer yang kuat dan tangguh. Supaya dapat mempertahankan Negara, masyarakat dan kehormatannya dari berbagai macam serangan musuh yang kapan saja bisa terjadi. Salah satu dari pertahanan militer Mesir kala itu adalah pagar dan gerbang Kota. Beberapa gerbang Kota Kairo masih berdiri kokoh menantang zaman setelah beratus-ratus tahun dari pembangunannya. Kota Kairo zaman dahulu dikeliingi oleh pagar tembok dan memiliki pintu gerbang disetiap sisinya sehingga tidak ada jalan masuk ke dalam kota tersebut kecuali melalui pintu-pintu gerbang ini.

Penciptaan tampilan bangunan yang bersifat informatif kepada masyarakat dalam wujud bangunan yang utuh, yang diletakkan di area kecamatan Passi, yang merupakan pintu gerbang yang penting bagi Kota Kotamobagu. Melalui pintu gerbang ini, pendatang dari Kota Manado dan Kota Gorontalo, serta kota-kota lain di P. Sulawesi akan datang masuk ke wilayah Kota Kotamobagu.


Kota Kotamobagu merupakan kota yang bernuansa Islami. Suasana relijius Islami sangat terasa sekali ketika kita memasuki wilayah kota ini hingga ke seluruh bangian kota. Bangunan-bangunan rumah tinggal hingga bangunan peribadatan menampilkan ornamen-ornamen Islami. Oleh karena itu, dipilihlah model pintu gerbang yang menggunakan ornamen kubah pada kedua tiang (kolom). Menampilkan karakter bangunan yang islami yaitu adanya elemen kubah yang menjadi ciri khas bangunan masjid pada umumnya. Karena pada perkembangan saat ini kubah merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid.

Bangunan-bangunan di kota Kotamobagu, selain bernuansa Islami, juga sarat dengan ornamen-ornamen tradisional, seperti ukiran-ukiran yang berbentuk kabela. Untuk mengantarkan para pengunjung pada nuansa kota Kotamobagu yang tradisional & Islami ini, maka ornamen kabela disematkan di bagian-bagian tertentu pada tiang-tiang pintu gerbang.



Pintu gerbang, selain menampilkan ornamen-ornamen Islami dan tradisional, juga menampilkan unsur-unsur teknologi moderen, seperti penggunaan stainless stell pada signage (papan penunjuk "Selamat Datang"). Struktur rangka ruang yang terbuat dari baja yang tahan cuaca, tidak memerlukan maintanance (pemeliharaan).

Sunday, January 15, 2012

Konsep Disain Ruang Terbuka Hijau di Kota Manado (Lokasi Kawasan CBD Manado)

Oleh: Veronica A. Kumurur

Konsep tanaman pada RTH CBD Kota Manado adalah tanaman-tanaman yang dapat bertoleran dengan daerah pinggiran pantai. Sehingga tanaman-tanaman yang digunakan merupakan tanaman-tanaman pohon dan rumput. Perencanaan tersebut bertujuan untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan lansekap. Penanaman tanaman tidak hanya sekadar menempatkan tanaman dalam wadah atau media tumbuh saja. Banyak hal pokok yang perlu diperhatikan agar tanaman dapat tumbuh subur, sehat, dan mampu memunculkan aura keindahannya. Persiapan matang dari mulai sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan penanaman akan memengaruhi tumbuh kembang tanaman secara keseluruhan.


Pedestrian ways: merupakan bagian dari jalan yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah dari sirkulasi kendaraan lainya, baik bermotormaupun tidakjalan Piere Tendean (Jalan Boulevar 1) dan sepanjang kiri dan kanan jalan Boulevar 2 yang ditanami pepohonan dengan kerapatan tinggi yang berbentuk jalur (linier).


Taman Kota: Terdapat area duduk-duduk, taman-taman dengan pepohonan pelindung/peneduh (pohon kupu-kupu, pohon trembesi, dan dadap merah) dengan kerapatan rendah, dapat dimanfaatkan oleh semua tingkatan masyarakat, dapat dikunjungi pada siang maupun malam, dilengkapi dengan lampu-lampu taman


Hutan Apeksi: area yang berfungsi sebagai hutan kota, ditanami oleh berbagai jenis pohon pelindung/peneduh dengan kerapatan tinggi, vegetasi pohon yang ditanam secara berkelompok (bergerombol).




Jembatan penghubung: jembatan yang menghubunkan area taman kota (berada pada 16% lokasi hutan kota di kawasan boulevar mall) dan area hutan Apeksi (berada pada area 16% lokasi peruntukan hutan kota di kawasan Mantos), jembatan yang terbuat dari konstruksi baja komposit dengan struktur kabel yang berukuran panjang 152 meter dengan lebar 17,53 meter.


Plaza dan patung ikan Coelecanth (Ikan Raja Laut): Area yang berada 30 meter ke arah laut yang memanfaatkan panorama “Manado Waterfront City”, dilengkapi dengan patung Ikan Raja Laut (Coelecanth), patung yang akan menjadi icon kota Manado berukuran 5x ukuran manusia (monumental), area yang berfungsi sebagai area berfoto dengan latar belakang suasana “Manado Kota Pantai”.